Strategi Problem Solving
Dalam menyelesaikan masalah harus dilakukan dengan strategi yang
tepat agar prosesnya dapat berjalan dengan efektif. Strategi problem-solving itu sendiri merupakan
kemampuan yang harus dimiliki untuk menyelesaikan masalah itu sendiri, tanpa
strategi yang tepat ada kemungkinan permaslaahan itu akan terselesaikan dengan
tidak sempurna bahkan tidak dapat terselesaikan.
Dalam pendekatan problem
solving ada beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain:
(1)
Find and use a
pattern, (2) act in out, (3) build a model, (4) drow a picture or diagram, (5)
make a table and/or graph, (6) write a mathematical sentence, (7) guess and
cek, or trial and eror, (8) account for all possibilities, (9) solve a simpler
problem, or break the problem, (10) work backward, (11) break set, or change
point view. Kennedy (2008:116).
1) Find and Use Pattern
Strategi ini biasanya digunakan bersama dengan strategi mencari pola dan
menggambar tabel. Karena pada strategi ini mahasiswa mengidentifikasi berbagai
pola dan keberadaannya untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam menggunakan strategi ini, kita mungkin tidak
perlu memperhatikan keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi. Yang kita
perhatikan adalah semua kemungkinan yang diperoleh dengan cara yang sistematik.
Yang dimaksud sistematik disini misalnya dengan mengorganisasikan data
berdasarkan kategori tertentu, namun demikian, untuk masalah-masalah tertentu,
mungkin kita harus memperhatikan semua kemungkinan yang bisa terjadi.
2) Act in Out
Strategi ini menekan kepada bagaimana mahasiswa memahami permasalahan
dengan membuat hubungan antar komponen sehingga masalah menjadi lebih jelas
melalui hubungan aksi fisik atau manipulasi objek. Strategi ini akan sangat
membantu mahasiswa dalam menemukan hubungan antar komponen yang tercakup dalam
suatu masalah.
Dalam penerapannya, strategi ini akan lebih mudah dipahami apabila obyek
kongkrit yang sebenarnya dapat diganti dengan suatu model yang lebih sederhana
misalnya gambar. Untuk memperkenalkan strategi ini, berbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai tema atau konteks masalah.
3) Build a Model
Dalam penerapannya strategi ini mahasiswa menggunakan sebuah objek untuk
merepresentasikan situasi permasalahan. Kegiatan ini cendrung kepada menemukan
sebuah pola dalam menyelesaikan suatu permasalahan, kegiatan menemukan pola itu
sendiri dapat dilakukan melalui sekumpulan gambar atau bilangan. Kegiatan yang
mungkin dilakukan antara lain dengan mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki
bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia. Sebagai suatu
strategi dalam pemecahan masalah.
4) Drow a Picture or Diagram
Pada strategi ini mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan apa yang terjadi
dalam suatu permasalahan dengan membuat gambar atau diagram. Strategi ini akan
membantu mahasiswa dalam menemukan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam
masalah tersebut dapat terlihat lebih jelas. Pada waktu akan menerapkan
strategi ini. Kejelasan gambar tidak menjadi prioritas utama, akan tetapi
gambar yang dibuat harus betul-betul mampu memberikan gambaran yang jelas
terhadap permasalahan yang ada.
5) Make a Table and/or Graph
Strategi ini mengarah kepada aktivitas mahasiswa dalam mengorganisasikan
dan merekam data kedalam sebuah tabel atau grafik. Selanjutnya mahasiswa akan
menemukan sebuah pola serta menemukan informasi yang tidak lengkap. Penggunaan
tabel sangat efektif dalam melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah data
sehingga apabila nantinya timbul permasalahan terkait dengan data tersebut akan
dengan mudah dijelaskan kembali.
6) Write a Mathematical Sentence
Strategi ini membantu mahasiswa melihat hubungan antara informasi yang
diberikan dan yang dicari. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita dapat
menggunakan variabel sebagai pengganti kalimat dalam soal. Strategi ini sering
ditemukan dibuku-buku pelajaran, akan tetapi langkah awal mahasiswa seringkali mendapat kesulitan untuk menentukan
kalimat terbuka yang sesuai. Untuk sampai pada kalimat yang dicari, seringkali
harus melalui penggunaan strategi lain, dengan maksud agar hubungan antar unsur
yang terkandung di dalam masalah dapat dilihat secara jelas. Setelah itu baru
dibuat kalimat terbukanya.
7) Guess and Cek, or Trial and Eror
Strategi ini dilakukan dengan memberikan tebakan terhadap seluruh
kemungkinan penyelesaian masalah. Akan tetapi tebakan disini tidak hanya asal
tebak. Tebakan tersebut haruslah disertai dengan alasan-alasan yang logis atau
berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sehingga tebakan itupun dapat
diuji kebenarannya disertai alasan-alasan yang logis.
8) Account for All Possibilities
Dalam pelaksanaan strategi ini mahasiswa akan mengurutkan secara
sistimatis berbagai kemungkinan solusi dari permasalahan dan menentukan satu
solusi yang sesui dengan situasi permasalahan. Strategi ini biasanya dilakukan
bersamaan dengan strategi “mencari pola” dan “membuat tabel”. Karena kadangkala
tidak mungkin bagi
kita untuk mengidentifikasi seluruh kemungkinan himpunan penyelesaian. Dalam
kondisi demikian, kita dapat menyederhanakan pekerjaan kita dengan
mengkategorikan semua kemungkinan tersebut kedalam beberapa bagian. Akan
tetapi, jika memungkinkan kita juga perlu mengecek atau menghitung semua
kemungkinan jawaban tersebut.
9) Solve a Simpler Problem or Break the Problem
Strategi ini digunakan apabila mahasiswa dihadapkan pada permasalahan
yang cukup panjang atau lebih komplek. Permasalahan tersebut dapat dibagi
menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana. Hal ini disebabkan, sebuah permasalahan
kadangkala sangat sulit untuk diselesaikan karena di dalamnya terkandung
permasalahan yang cukup komplek, hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara
menyelesaikan masalah yang serupa tetapi lebih sederhana.
10) Work Backward
Suatu masalah kadang-kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang
diketahui itu sebenarnya merupakan hasil proses tertentu, sedangkan komponen
yang ditanyakan merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal.
11) Break Set or Change Point View
Ketika suatu strategi tidak dapat digunakan lagi, dibutuhkan pemikiran
mahasiswa yang lebih fleksibel, untuk melakukan dan mencoba sesuatu yang
lainnya atau memikirkan tentang permasalahan tersebut dengan jalan yang
berbeda. Strategi ini sering dilakukan ketika kita gagal dengan menggunakan
strategi yang lain. Waktu kita menyelesaiak sebuah masalah, pada saat itu
berarti kita secara langsung memandang permasalahan tersebut dengan sudut pandang tertentu. Setelah itu kita akan mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan sudut pandang tadi. Akan tetapi peluang untuk
berhasilpun akan sama dengan peluang gagal, ketika kita gagal, maka kita akan
kembali memandang permasalahan tersebut dengan sudut pandang yang sama, jika
gagal lagi, maka cobalah untuk mengubah sudut pandang dengan memperbaiki asumsi
atau memeriksa logika berpikir yang digunakan sebelumnya.
Kesebelas strategi tersebut merupakan kelengkapan
untuk memahami, mengorganisikan, mengimplementasikan, mengkomunikasikan masalah,
menyelesaikan, dan membuat konsep matematika. Di samping itu, satu strategi
bisa jadi tidak dapat
diterapkan satu-satu. Berdasarkan penjelasan masing-masing startegi di atas,
satu strategi ada kemungkinan dibutuhkannya strategi
lainnya ketika akan digunakan dalam melakukan proses pembelajaran.
Sumber: http://mellyirzal.blogspot.com/
Salam Sukses...
Yoyo Apriyanto, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar